Jakarta - Dukungan rakyat terhadapan Jokowi-JK
bukan hanya dalam bentuk tenaga-tenaga kampanye sukarela, tapi bahkan
rakyat rela merogoh kantong untuk kemenangan Jokowi-JK. Hal itu
dibuktikan dalam bentuk besarnya sumbangan ke rekening Gotong-Royong
Jokowi-JK.
Hingga Jumat (27/6/2014), sumbangan yang masuk ke rekening tersebut telah mencapai Rp 75.819.435.196,00. Di twiternya @jokowi-do2, Jokowi mengaku terharu dengan partisipasi para pendukungnya.
"Saldo rekening JKW-JK Rp 75,8 M. Lidah saya kelu penuh haru. Terima kasih atas sumbangannya untuk Perubahan. Salam hormat kami berdua."
Mayoritas penyumbang Jokowi-Jk adalah perorangan. Hingga saat ini, jumlah penyumbang individu mencapai 51.262 orang. Sedangkan jumlah penyumbang perusahaan yang mengirim uang ke rekening Jokowi sebanyak 12 perusahaan.
Sumbangan Gotong-Royong tersebut disalurkan ke 3 rekening bank atas nama Joko Widodo dan Jusuf Kalla:
1. BRI no.122301000172309,
2. Mandiri no.070-00-0909096,
3. BCA no. 5015.500015.
Besaran jumlah sumbangan tersebut bervariasi, antara puluhan ribu hingga ratusan juta. Semua sumbangan tersebut harus memenuhi batas maksimal sumbangan yang diatur oleh undang-undang, jika melebihi maka akan dikembalikan. Tim Jokowi-JK pernah mengembalikan sumbangan sebesar Rp 8 miliar karena melebihi batas yang diatur UU.
Antusiasme sumbangan masyarakat tidak hanya dalam bentuk transfer uang ke rekening Gotong-Royong Jokowi-JK. Banyak masyarakat yang memberikan sumbangan dalam bentuk uang kontan dan mengumpulkan sumbangan langsung.
Salah satu pengumpul sumbangan adalah Hariadi, yang populer dengan nama Harry van Jogja. Tukang becak yang mengayuh kendaraan roda tiganya dari Yogyakarta ke Jakarta untuk mendukung Jokowi itu mendapat titipan uang dari masyarakat sepanjang perjalanan untuk disumbangkan kepada Jokowi.
Sebanyak satu kotak plastik uang dikumpulkan dan diserahkan kepada Jokowi dalam acara 'Netizen Ngobrol Bareng Jokowi' di Hotel Lumire, Senen, Jakarta, Kamis 26 Juni malam. Belum diketahui berapa jumlah sumbangan tersebut, karena belum dihitung.
Jokowi-JK telah merintis reformasi pembiayaan politik melalui dukungan crowd-funding atau dana gotong-royong. Hal ini untuk menghindari agar Jokowi-JK tidak berhutang budi pada 'bohir-bohir besar' yang akhirnya jika terpilih harus membalas budi dengan memberikan proyek.
Dengan dukungan dana masyarakat dan relawan, maka Jokowi-JK diharap menjadi presiden dan wakil presiden yang berhutang pada rakyat dan relawan karena mereka pemegang saham terbesar kemeagan Jokowi-JK. Hal ini juga membuat mereka lebih independen dari parpol-parpol pengusungnya karena bisa menunjukkan memiiki basis dukungan relawan dan dana pubik yang besar.
(Advertorial)
Hingga Jumat (27/6/2014), sumbangan yang masuk ke rekening tersebut telah mencapai Rp 75.819.435.196,00. Di twiternya @jokowi-do2, Jokowi mengaku terharu dengan partisipasi para pendukungnya.
"Saldo rekening JKW-JK Rp 75,8 M. Lidah saya kelu penuh haru. Terima kasih atas sumbangannya untuk Perubahan. Salam hormat kami berdua."
Mayoritas penyumbang Jokowi-Jk adalah perorangan. Hingga saat ini, jumlah penyumbang individu mencapai 51.262 orang. Sedangkan jumlah penyumbang perusahaan yang mengirim uang ke rekening Jokowi sebanyak 12 perusahaan.
Sumbangan Gotong-Royong tersebut disalurkan ke 3 rekening bank atas nama Joko Widodo dan Jusuf Kalla:
1. BRI no.122301000172309,
2. Mandiri no.070-00-0909096,
3. BCA no. 5015.500015.
Besaran jumlah sumbangan tersebut bervariasi, antara puluhan ribu hingga ratusan juta. Semua sumbangan tersebut harus memenuhi batas maksimal sumbangan yang diatur oleh undang-undang, jika melebihi maka akan dikembalikan. Tim Jokowi-JK pernah mengembalikan sumbangan sebesar Rp 8 miliar karena melebihi batas yang diatur UU.
Antusiasme sumbangan masyarakat tidak hanya dalam bentuk transfer uang ke rekening Gotong-Royong Jokowi-JK. Banyak masyarakat yang memberikan sumbangan dalam bentuk uang kontan dan mengumpulkan sumbangan langsung.
Salah satu pengumpul sumbangan adalah Hariadi, yang populer dengan nama Harry van Jogja. Tukang becak yang mengayuh kendaraan roda tiganya dari Yogyakarta ke Jakarta untuk mendukung Jokowi itu mendapat titipan uang dari masyarakat sepanjang perjalanan untuk disumbangkan kepada Jokowi.
Sebanyak satu kotak plastik uang dikumpulkan dan diserahkan kepada Jokowi dalam acara 'Netizen Ngobrol Bareng Jokowi' di Hotel Lumire, Senen, Jakarta, Kamis 26 Juni malam. Belum diketahui berapa jumlah sumbangan tersebut, karena belum dihitung.
Jokowi-JK telah merintis reformasi pembiayaan politik melalui dukungan crowd-funding atau dana gotong-royong. Hal ini untuk menghindari agar Jokowi-JK tidak berhutang budi pada 'bohir-bohir besar' yang akhirnya jika terpilih harus membalas budi dengan memberikan proyek.
Dengan dukungan dana masyarakat dan relawan, maka Jokowi-JK diharap menjadi presiden dan wakil presiden yang berhutang pada rakyat dan relawan karena mereka pemegang saham terbesar kemeagan Jokowi-JK. Hal ini juga membuat mereka lebih independen dari parpol-parpol pengusungnya karena bisa menunjukkan memiiki basis dukungan relawan dan dana pubik yang besar.
(Advertorial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar